Resmi! Patrick Kluivert Coret Elkan Baggott dari Timnas, Ini Alasannya
Diperbarui: 27 Mei 2025 | Ditulis oleh: Caheo
Keputusan Mengejutkan di Tengah Persiapan Kualifikasi
Dunia sepak bola Indonesia kembali dihebohkan dengan keputusan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang secara resmi tidak menyertakan nama Elkan Baggott dalam daftar skuad untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kabar ini diumumkan dalam konferensi pers di Jakarta, disertai dengan rilis resmi PSSI pada 26 Mei 2025 malam.
Elkan Baggott, yang selama ini menjadi salah satu bek sentral utama sejak era Shin Tae-yong, secara mengejutkan tidak masuk dalam daftar 26 pemain. Absennya pemain kelahiran Thailand itu langsung memicu gelombang reaksi di media sosial, mulai dari dukungan terhadap pelatih hingga kekecewaan para pendukung Garuda.
Kluivert menjelaskan bahwa keputusannya murni berdasar pada pertimbangan teknis dan performa pemain, bukan karena alasan personal atau kedisiplinan. “Saya punya filosofi bermain tertentu. Saya melihat siapa yang cocok dengan sistem saya saat ini,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Profil Singkat Elkan Baggott dan Kiprahnya di Timnas
Elkan Baggott merupakan bek tengah bertinggi badan 1,94 meter yang memperkuat klub Cheltenham Town di League One Inggris. Sejak debutnya pada 2021, Elkan telah mencatatkan lebih dari 20 caps bersama Timnas Indonesia senior dan turut tampil di berbagai turnamen penting seperti Piala AFF dan Asian Games.
Ia dikenal memiliki keunggulan dalam duel udara, positioning, serta kepribadian yang tenang di lini belakang. Namun dalam beberapa bulan terakhir, performanya di level klub sempat menjadi sorotan lantaran menit bermain yang fluktuatif.
Alasan Taktis di Balik Pencoretan Elkan
Dalam penjelasannya kepada media, Patrick Kluivert menekankan bahwa keputusan untuk mencoret Elkan Baggott sepenuhnya didasarkan pada strategi permainan yang ia usung. Sebagai pelatih dengan filosofi ofensif yang mengandalkan build-up dari belakang, Kluivert membutuhkan bek tengah yang mampu mendistribusikan bola secara cepat, akurat, dan adaptif terhadap tekanan lawan.
“Saya butuh pemain bertahan yang tidak hanya kuat dalam bertahan, tetapi juga nyaman memegang bola dan ikut membangun serangan dari bawah,” ujar Kluivert dalam sesi wawancara. Meski mengakui kualitas defensif Elkan, pelatih asal Belanda itu menyoroti kelemahan dalam aspek distribusi bola serta ritme yang masih kaku jika dibandingkan dengan bek lokal yang saat ini lebih sering bermain dalam sistem serupa di liga domestik.
Performa Elkan di Klub Dinilai Belum Konsisten
Sejak dipinjamkan dari Ipswich Town ke Cheltenham Town, Elkan Baggott mengalami musim yang naik turun. Di beberapa laga, ia tampil dominan dan solid, namun di laga lain justru kurang konsisten. Statistik musim ini mencatat bahwa Elkan mencatatkan akurasi umpan sebesar 77% dan hanya melakukan progresi bola ke area tengah sebanyak rata-rata 3 kali per laga—angka yang masih di bawah ekspektasi Kluivert.
Tak hanya itu, dalam beberapa laga terakhir, Elkan juga tercatat sering kehilangan momentum saat menghadapi sistem pressing lawan, yang menjadi sorotan staf kepelatihan Timnas Indonesia. Hal ini membuat Kluivert berpikir ulang soal keandalannya dalam sistem permainan yang menekankan transisi cepat dan kontrol bola.
Reaksi Netizen: Pro Kontra di Media Sosial
Pencoretan Elkan Baggott dari daftar pemain Timnas Indonesia langsung memicu respons luas di dunia maya. Di platform X (dulu Twitter), tagar #SaveElkan dan #KluivertOut sempat menjadi trending topic nasional dalam waktu kurang dari 6 jam setelah pengumuman resmi dirilis.
Sebagian netizen menilai bahwa keputusan Kluivert terlalu terburu-buru dan mengabaikan kontribusi Elkan selama ini. Sementara itu, tak sedikit juga yang membela sang pelatih dengan menyebut bahwa regenerasi dan penyesuaian sistem adalah keniscayaan dalam sepak bola modern.
Akun @GarudaWatch menulis: “Elkan bukan Tuhan. Kalau memang gak cocok dengan sistem Kluivert, ya gak masalah. Yang penting Timnas solid dan berkembang.”
Pengamat Nilai Kluivert Ambil Risiko Terukur
Dalam analisisnya di kanal YouTube “Sepakbola Taktik”, analis sepak bola nasional Dimas Ramadhan menyebut bahwa keputusan mencoret Elkan adalah langkah berani namun logis. “Ini adalah statement bahwa Kluivert tak mau terjebak dalam popularitas pemain. Dia ingin skuad yang sepenuhnya sesuai filosofi,” jelasnya.
Dimas juga menambahkan bahwa Elkan masih muda dan memiliki peluang besar untuk kembali ke skuad jika mampu meningkatkan aspek distribusi dan dinamika permainan. “Usianya masih 22, dan secara fisik sangat ideal. Tapi sepak bola modern menuntut lebih dari sekadar tinggi dan kekuatan,” lanjutnya.
Masa Depan Elkan Baggott Masih Terbuka
Meski tidak masuk ke dalam skuad kali ini, hal itu tidak serta merta menjadi akhir bagi kiprah Elkan Baggott bersama Timnas Indonesia. Patrick Kluivert sendiri menegaskan bahwa pintu tim nasional tetap terbuka bagi siapa pun yang menunjukkan progres dan konsistensi performa.
“Saya bukan pelatih yang menutup kemungkinan. Jika Elkan menunjukkan perkembangan dan adaptasi taktik yang baik, saya sangat terbuka untuk memanggilnya kembali,” ujar Kluivert dalam konferensi pers pasca latihan.
Sementara itu, Elkan juga memberikan respons bijak melalui akun media sosialnya. Ia menulis, “Saya menghormati setiap keputusan pelatih. Fokus saya saat ini adalah terus berkembang dan menjadi lebih baik setiap hari.”
Evaluasi Strategis Kluivert: Awal Era Baru Timnas?
Keputusan Kluivert ini bisa menjadi sinyal transformasi besar dalam tubuh Timnas Indonesia. Ia tampak ingin membangun skuad yang benar-benar kompatibel dengan filosofi permainan yang ia terapkan, tanpa kompromi pada faktor popularitas maupun tekanan publik.
Keberanian mengambil keputusan tidak populer seperti mencoret Elkan justru memperlihatkan bahwa Kluivert tidak main aman. Dalam jangka pendek, keputusan ini mungkin menimbulkan kontroversi, tapi jika berhasil membentuk tim yang lebih kompak dan progresif, ini akan menjadi langkah awal dari era baru sepak bola Indonesia.